Bapak Wahyudi, itulah nama seorang tukang sapu jalanan yang aku temui di sebuah kawasan pabrik rokok di daerah Gebog Kudus kemarin sore. Ia sudah 40 tahun mengabdi bekerja sebagai tukang sapu jalanan di pabrik rokok tersebut yaitu sejak tahun 1972 sampai sekarang. Setiap harinya Pak Wahyudi berangkat bekerja mulai dari rumah jam 7 pagi karena rumahnya yang berada di Undaan Tengah Kudus jauh dari tempat ia bekerja. Pak wahyudi memulai aktifitasnya sebagai penyapu jalanan mulai dari jam 8 pagi sampai jam 3 sore.
Dalam satu minggu Pak Wahyudi menerima gaji sebesar Rp. 150.000. Dengan penghasilan sebesar itu Pak Wahyudi harus menghidupi istri dan ke enam anaknya. Di usianya yang sudah semakin renta, Bapak Wahyudi tetap setia menjalani profesinya ini karena memang inilah yang bisa menopang kehidupan keluarganya, sungguh sebuah tanggung jawab yag sangat besar dari bapak berusia 55 tahun ini. "Walaupun sering kecapean, tetapi inilah usahaku agar dapur tetap mengepul", ujar Bapak Wahyudi.
Selain itu, beberapa anaknya yang sudah bekerja juga ikut berusaha membantu kehidupan keluarga yang sederhana ini. Sedangkan anaknya yang masih sekolah di bangku MI hanya dapat mengandalkan bantuan biaya dari saudara saudaranya.
Kondisi ekonomi carut marut di negeri yang sedang berkembang ini berdampak pada minimnya kesejahteraan para masyarakat kecil di Indonesia seperti Bapak Wahyudi ini.
like this..
BalasHapusaku juga suka bro..
BalasHapus